Sunday 13 September 2009

tugas cari distribusi

  1. Uniform

Function Uniform (a,b : double) : double;
Var u : double;
Begin
u := random;
Uniform := (b-a) * u + a;
End;

  1. Eksponensial

Function Eksponensial (beta : double) : double;
Var u : double;
Begin
u := random;
Eksponensial := -beta * ln(u);
End;

  1. Normal

Procedure Normal (mean,variance : double ; Var z1,z2 : double);
Var u1,u2,v1,v2,w,y,x1,x2 : double;
Begin
Repeat
u1 := random;
u2 := random;
v1 := 2 * u1 – 1;
v2 := 2 * u2 – 1;
w := sqr(v1) + sqr(v2);
if w <= 1 then
begin
y := sqrt ((-2*ln(w))/w);
x1 := v1 * y;
x2 := v2 * y;
z1 := sqrt (variance) * x1 + mean;
z2 := sqrt (variance) * x2 + mean;
end
Until w <= 1;
End;

  1. Lognormal

procedure lognormal (mean,varr : double;
Var zln1,zln2 : double);
Var y1, y2 : double;
begin
Normal (mean,varr,y1,y2);
zln1 := exp(y1);
zln2 := exp(y2);
end;

  1. Weibull

Function Weibull (alfa,beta: double) : double;
Var u,z : double;
Begin
u := random;
z := -ln(u);
Weibull := beta * exp (ln(z)/alfa);
End;

  1. t-student

function tdistribution(m:integer):double;

Label r2;
Var v,x,r,s,c,a,f,g,mm : real;
begin
mm:=0;
if m < 1 then
begin
writeln('impermissible degrees of freedom.');
halt;
end;
if (m mm) then
begin
s:=m;
c:=-0.25*(s+1);
a:=4/power((1+1/s),c);
f:=16/a;
if m>1 then
begin
g:=s-1;
g:=power(((s+1)/g),c)*sqrt((s+s)/g);
end else
g := 1;
mm:=m;
end;
r2:repeat
r:=random;
until r > 0.0;
x:=(2*random-1)*g/r;
v:=x*x;
if (v>(5-a*r)) then
begin
if ((m>=3) and (r*(v+3)>f)) then goto r2;
if (r>power((1+v/s),c)) then goto r2;
end;
tdistribution :=x;
end;

begin
tipe11[1]:=0.2;
tipe11[1]:=0.3;
tipe11[1]:=0.5;
tipe11[1]:=0.8;
tipe11[1]:=1.0;
end.

( tugas kuliahe pak dwi)

Thursday 10 September 2009

pembangkitan bilangan acak

Bilangan acak: bilangan yang tidak dapat diprediksi. Bilangan acak (random) banyak digunakan di dalam kriptografi. Misalnya untuk pembangkitan parameter kunci pada algoritma kunci-publik, pembangkitan initialization vector (IV) pada algoritma kunci-simetri, dan sebagainya. Tidak ada komputasi yang benar-benar menghasilkan deret bilangan acak secara sempurna. Bilangan acak yang dihasilkan dengan rumus-rumus matematika adalah bilangan acak semu (pseudo), karena pembangkitan bilangannya dapat diulang kembali. Pembangkit deret bilangan acak semacam itu disebut pseudo-random number generator (PRNG)

Peubah Acak Seragam Diskret Bila peubah acak x mempunyai nilai x1, x2,..,xk dengan peluang yang sama. Fungsi massa peluang peubah acak seragam diskret f(x;k)=1/k, untuk x=x1, x2, … , xk Contohnya, peluang suatu angka pada mata dadu segi enam ialah sama yaitu 1/6.

Peubah Acak Seragam Kontinu
X merupakan peubah acak seragam selang (θ1, θ2) jika fungsi kepekatan peluangnya ialah f(x)=1/( θ2, θ1 )
Contohnya, peluang seseorang menunggu kedatangan kereta api di stasiun pada selang jam 7.00 sampai jam 07.30 pagi dengan selang kedatangan kereta api 15 menit mulai jam 07.00.
Penggunaan Bilangan Acak Seragam
• Untuk membangkitkan contoh acak
• Untuk mengalokasikan perlakuan-perlakuan dalam percobaan Statistika
• Untuk menentukan pemenang suatu undian

Pembangkitan Bilangan Acak Seragam
1. Konvensional
Pembangkitan bilangan acak seragam secara sederhana dapat dilakukan dengan beberapa alat yaitu :
- Koin
- Dadu
- Bola dalam kantong
- Disk
- Electronic noise dari tabung neon
- Noise dari diode Zener
- Digit dari nomor telepon yang masuk pada suatu hari
Kelemahannya:
Ketidaksesuaian antara model dengan kenyataan, koin bisa jadi tidak seimbang, dadu bisa menimbulkan bias sehingga perlu dilakukan serangkaian uji.
2. Komputasi
Pembangkitan bilangan acak dengan komputasi dapat dilakukan dengan 2 metode yaitu :
• Pseudo random numbers
Metode ini dapat membangkitkan bilangan acak seragam dengan menggunakan formula rekursif
un+1= bagian pecahan dari (π + un)^5 atau
un+1=(π + un)^5 (mod 1)
dengan
n ≥ 0, nilai u0 terletak di antara 0 sampai 1 (0 < u0 < 1) yang merupakan nilai awal
metode ini biasanya digunakan untuk membangkitkan bilangan acak seragam pada kalkulator.
Bilangan acak yang dihasilkan dengan rumus tersebut adalah bilangan acak semu (pseudo), karena pembangkitan bilangannya dapat diulang kembali.
Algoritmanya:
• Tentukan nilai U0 sebagai nilai awal, 0• Hitung U1 dengan formula, U1=(π+U0)^5 (mod 1), n≥0
• Ulangi langkah kedua dengan menghitung Un+1=(π+Un)^5 (mod 1), n≥0 sampai diperoleh bilangan acak sebanyak yang diinginkan
kemungkinan siklus maksimum dari metode ini dengan panjang m diperoleh jika dan hanya jika memenuhi hubungan sebagai berikut:
a. b dan m tidak punya faktor selain satu
b. (a – 1) dapat dibagi dengan semua faktor prima dari m
c. (a – 1) adalah kelipatan 4 jika m adalah kelipatan 4
d. m > maks(a, b, x0)
e. a > 0, b > 0
Untuk b = 0, panjang siklus maksimum yang dapat diperoleh ialah 2k-2.
Keunggulan metode pembangkitan ini terletak pada kecepatannya dan hanya membutuhkan sedikit operasi bit.
Kriteria bilangan acak yang baik untuk metode ini ialah mempunyai siklus yang terpanjang dan mempunyai korelasi yang rendah antar pengamatan yang berurutan. Pendekatan korelasi antara xn dan xn+1 ialah:

Algoritma pembangkitan bilangan acak dengan metode congruential pseudo-random number generator:
• Tentukan nilai x0 sebagai nilai awal, a, b, dan m
• Hitung x1 dengan formula, x1=(ax0+b) (mod m)
• Ulangi langkah kedua dengan menghitung xn+1=(axn+b) (mod m) sampai diperoleh bilangan acak sebanyak yang diinginkan.ini adalah beberapa informasi yang sya dapat internet.

untuk lebih lengkapnya bisa dilihat disini

Tuesday 8 September 2009

Kunci Sukses Dimulai dengan Inisiatif


"Success comes from taking the initiative and following up... persisting.. . eloquently expressing the depth of your love. What simple action could you take today to produce a new momentum toward success in your life?" Anthony Robbins

Sering kali kita mendengar kata inisiatif. Bahkan mungkin saja setiap dari kita sudah sering mendengarnya saat kita masih kecil atau saat kita mulai bersekolah. Ketika kita kuliah ataupun saat mengikuti kegiatan organisasi, hingga saat sekarang ini, di mana kita bekerja atau melakukan bisnis, kata ini kerapkali terdengar.

Orang-orang di sekitar kita pun sering mengatakan, "Kalau mau sukses dan berhasil, intinya mesti dimulai dari inisiatif!". Bahkan seorang motivator kelas dunia seperti Anthony Robbins pun mengatakan bahwa kesuksesan itu datangnya dari inisiatif.

Saya pun teringat dengan sebuah cerita yang pernah diceritakan oleh teman saya. Alkisah ada seseorang yang bekerja kepada seorang bangsawan di Eropa. Suatu ketika, istri bangsawan itu memanggil seorang pekerjanya untuk diajak berbicara.

"Andrew, berapa lama Anda sudah tinggal dan bekerja bersama kami?", tanya istri bangsawan itu.

"Kira-kira sekitar dua puluh lima tahun, Nyonya" jawab Andrew. "Oiya, saya ingat kalau engkau dipekerjakan untuk memelihara satu-satunya kuda perang waktu itu," kata sang Nyonya.

"Benar sekali, Nyonya," jawab Andrew.

"Andrew, kuda itu sudah mati sepuluh tahun yang lalu", ujar sang Nyonya kepada Andrew. "Benar sekali, Nyonya." Jawab Andrew. "Jadi, apakah yang harus saya lakukan sekarang?", lanjutnya.

Hey! Jangan-jangan kita sama seperti Andrew.

Banyak orang tidak memiliki inisiatif dan menunggu selama bertahun-tahun agar orang lain memberitahukan kepadanya apa yang seharusnya dia lakukan, sehingga segala kesuksesan, keberhasilan, prestasi serta pencapaian-pencapai an yang harusnya telah kita raih tidaklah kita dapatkan dikarenakan kurangnya inisiatif dari kita.

4 Kategori pribadi berdasarkan inisiatifnya

Secara pribadi, saya ingin membagi empat kategori orang berdasarkan tingkatan inisiatifnya. Keempat kategori itu adalah:

Orang tipe pertama, orang-orang yang tidak pernah melakukan hal yang benar, tidak peduli apa pun yang dikatakan kepadanya. Orang yang termasuk dalam kategori pertama ini sering kali menjadi sumber masalah baik di dalam pekerjaan maupun dalam hubungan interaksinya.

Selain cuek, yang memperparah mereka adalah meskipun sudah diberitahukan hal yang benar, mereka tidak dapat mengerjakan sesuatunya dengan benar.

Namun, ini bukanlah sesuatu yang tidak bisa diperbaiki lagi.

Bahkan, kita tidak perlu 'menyepak' orangorang ini dari organisasi kita. Saya pun teringat pepatah dari novelis, Robert A. Heinlein yang pernah mengatakan, "A society that gets rid of all its troublemakers goes downhill." Ya, organisasi yang mengeluarkan para troublemaker- nya, malahan akan terpuruk. Saat ini, di tempat di mana kita menjadi sang pemimpin, mungkin saja ada orang-orang yang masuk dalam kategori ini.

Langkah terbaik yang harus kita lakukan bukanlah secara langsung dengan menghindari orang tersebut, tetapi mulailah dengan mengajak orang tersebut dalam proses coaching atau counseling. Mungkin saja ada pengalamanpengalama n masa lalu yang menyebabkan dirinya menjadi seperti itu. Ketika bisa diperbaiki, orang ini bisa jadi justru menjadi aset yang berharga.

Orang tipe kedua, orang-orang yang melakukan hal benar setelah diberitahukan lebih dari satu kali. Dibandingkan dengan tipe pertama, maka orang yang masuk dalam kategori ini tentunya lebih baik.

Jika dalam tim terdapat orang seperti ini, hal yang perlu dilakukan adalah sedikit bersabar.

Mungkin juga sebagai pemimpin, kita tidak memberikan arahan yang cukup jelas. Janganlah langsung menyalahkan mereka.

Orang tipe ketiga, orang-orang yang melakukan hal yang benar saat diberitahukan sekali. Rata-rata sebagian besar orang-orang di dalam tim biasanya masuk dalam kategori ini. Orang dalam kategori ini merupakan kelompok terbesar, sehingga kelompok ini dapat disebut sebagai kelompok standar (rata-rata).

Jika saat ini Anda mau menjadi orang luar biasa, maka perlu bergerak dari kelompok ini menjadi pribadi yang masuk ke orang dalam kategori keempat.

Orang tipe keempat, orang-orang yang melakukan hal benar tanpa harus diberitahukan. Inilah yang dikategorikan sebagai orang yang memiliki inisiatif. Untuk belajar tentang inisiatif, saya jadi teringat pada masa kecil saya di mana saya suka sekali mengamati kegiatan yang dilakukan oleh semut.

Semut-semut, meskipun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya, atau penguasanya, mereka mengumpulkan makanan pada waktu musim panas. Setiap kali ada kesempatan, mereka selalu mengumpulkan makanan dan selalu bekerja sama dalam mengumpulkannya.

Semuanya tampak terjadi, tanpa ada yang mengomando. Nah, jika semut saja bisa, harusnya setiap kita pun mampu melakukannya.

Jadi, kita bisa simpulkan bahwa salah satu rahasia besar untuk menjadi seorang pribadi yang sukses dan berhasil, adalah kemauan untuk mengambil berbagai inisiatif. Untuk itu, janganlah memiliki sikap hanya menunggu bola datang menghampiri, tetapi yang harus dilakukan adalah menjemput bola kemudian cetaklah gol dalam kehidupan. Ini khususnya berlaku dalam bidangbidang sales ataupun bisnis kepada customer.

Namun, dalam banyak pembicaraan, saya sering menemukan sekali orang yang hanya terus menunggu datangnya kesempatan.

Mereka terus berharap akan adanya peluang yang datang menghampiri hidup mereka.

Tentunya sampai beberapa tahun pun mereka akan tetap didapati sebagai orang yang dalam posisi yang sama. Alihalih menunggu datangnya kesempatan dan peluang dalam hidup kita, lebih baik kita mempersiapkan hidup kita saat ini dengan terus mengasah skill dan kemampuan, membangun networking, dll.

Pastikan pada saatnya kesempatan itu datang, Anda sudah siap! Saya pun jadi teringat oleh sebuah pepatah yang pernah disampaikan oleh sahabat saya, "Janganlah berdoa supaya kesempatan datang, tetapi berdoalah supaya Anda siap saat kesempatan datang!" Mungkin Anda pernah mengalami saat-saat dimana kesempatan datang, tetapi Anda justru belum siap. Betapa sayangnya! Maka, mulai saat ini mari berjanjilah untuk menjadi pribadi yang berinisiatif serta mempersiapkan segala sesuatunya, sehingga saat peluang ada di depan mata, Anda dapat meraihnya sehingga mampu menggenggam sukses dan keberhasilan Anda

Sumber: Kunci Sukses Dimulai dengan Inisiatif oleh Anthony Dio Martin

Tuesday 1 September 2009

asal mula simulasi


II Jean Baudrillard Selayang Pandang dan Teori Simulasi
2. 1 Sepintas Mengenai Jean Baudrillard
Meskipun Baudrillard lebih suka menganggap dirinya tidak memiliki latar belakang, tetapi dapat dipastikan bahwa ia lahir di Reims perancis pada tahun 1929. Setelah menyelesaikan studi filsafat sosial, ia kemudian bergabung bersama Roland Barthes di Ecoles des Hautes Etudes sebagai dosen filsafat. Ia meminati Marxisme walaupun kemudian ia meninggalkan teori Marx. Nama Jean Baudrillard mulai dikenal luas dalam diskursus filsafat kontemporer ketika karyanya “the Mirror of Production” (1975) diterbitkan. Dalam karyanya ini Baudrillard mencoba menyerang secara sistematik prinsip Marxisme klasik. Menurut Baudrillard, keadaan ekonomi masyarakat tidak ditentukan semata-mata oleh nilai guna dan nilai tukar sebagaimana Marx, tetapi lebih dipengaruhi oleh nilai tanda. Nilai tanda memainkan peran penting dari proses ekonomi.
Baudrillard adalah seorang filsuf dan sering dijuluki sebagai nabi postmodern. Tulisan-tulisannya memiliki gaya yang khas dan orisinal, deklaratif, hiperbolik, provokatif, namun tajam dan cerdas. Tulisan-tulisan Baudrillard seperti bom yang meledakkan suasana. Ia menyajikan cara pandang baru terhadap realitas sosial postmodern. Dengan gaya yang kontoversial, sangat sulit untuk menempatkan posisi sebenarnya Baudrillard, bahkan George Ritzer menulis “.... sangat sulit memaksakan Baudrillard untuk memberitahukan pendapatnya. Apakah teoritisi postmodernis? Sosiolog? Penulis fiksi sains? Pujangga? Baudrillard menempati semuanya, dan juga tidak menempatinya. Betapa postmodernnya dia!” Ia wafat dalam usia 77 tahun akibat penyakit kanker pada tanggal 7 Maret 2007 di Paris.

2.2 Teori Simulasi Jean Baudrillard
Gagasan simulasi Baudrillard tidak bisa terlepas dari terminologi simulacrum (plural: simulacra) yang berarti tanda, citra, model. Menurut Baudrillard, simulasi merupakan tahap terakhir dari perkembangan simulakrum (tanda). Simulasi adalah citra tanpa referensi: sebuah bentuk simulakrum (tanda) yang murni (pure simulacrum). Dalam konteks ini, simulasi merupakan suatu proses penciptaan model-model realitas tanpa asal-usul atau referensi pada realitas sehingga manusia menganggap yang imajiner sebagai yang nyata dan asli.
Dalam simulasi, referensi antara tanda dengan realitas di dunia nyata tidak ada. Simulasi adalah realitas kedua (second reality) yang bereferensi pada diri sendiri (simulacrum of simulacrum). Simulasi tidak mempunyai relasi langsung dengan dunia realitas. Bahasa atau tanda-tanda dalam simulasi seakan-akan (as if) menjadi realitas yang sesungguhnya, padahal ia adalah realitas buatan (artificial reality). Realitas semacam ini diciptakan oleh simulasi, sehingga pada tingkat tertentu realitas ini tampak (dipercaya) sama nyata bahkan lebih nyata dari realitas yang sesungguhnya. Simulasi menciptakan realitas lain di luar realitas faktual dan ini disebut Baudrillard sebagai hiperrealitas . Dalam pengertian ini, simulasi menciptakan realitas baru atau tepatnya realitas imajiner yang dianggap riil. Faktor yang paling berperanan dalam penciptaan realitas baru (hiperrealitas) ini adalah media massa dan teknologi informasi lain seperti internet, video kamera, hp, dll. Hiperrealitas menjadi sebuah kondisi di mana khayalan menggantikan realitas nyata itu sendiri dan menurut baudrillard inilah potret hidup manusia pada masa posmodern.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa simulasi berbeda dengan representasi. Representasi mengandaikan adanya relasi tak terpisahkan (unseparated relation) antara tanda dan realitas yang menjadi rujukannya. Representasi adalah simbol atau tanda yang berfungsi sebagai presentasi dari sebuah realitas. Representasi mempresentasikan kembali realitas dalam rupa yang lain, sedangkan simulasi mempresentasikan rupa yang lain sebagai realitas. Dalam representasi sebuah objek berfungsi sebagai tanda (sign) sedangkan dalam simulasi tanda berfungsi sebagai objek. Dalam simulasi, tidak ada lagi penceritaan kembali sebuah realitas. Simulasi membentuk kamuflase realitas untuk dijadikan sebagai yang riil-faktual. Simulasi antirepresentasi.

III. Simulasi dan Sejarah: Sebuah Tinjauan Kritis
Dalam zaman posmodern ini, simulasi tanda telah menjadi realitas plural dan menyeluruh. Simulasi telah merasuki setiap domain kehidupan manusia seperti politik, sosial, sejarah, ekonomi, agama dan aspek-aspek lainnya. Dalam zaman simulasi ini, substansi, realitas atau makna terdalam dari semua aspek kehidupan manusia perlahan musnah diganti realitas bentukan simulasi. Yang tersisa adalah realitas, makna atau substansi yang bersifat simulatif: tampilan luar yang licin, memukau dan penuh daya pikat sementara kandungan di dalamnya fiktif, imajiner dan rekayasa belaka.
Baudrillard sendiri menganggap bahwa dengan teori simulasinya, sejarah telah mencapai akhir hayatnya. Sejarah tidak lagi mengandung makna. Sejarah telah berhenti mengacu pada sesuatu, entahkan sesuatu yang diacu itu merupakan peristiwa masa lampau, ruang sosial atau yang nyata. Sejarah tidak lagi kredibel (dapat dipercayai) karena materinya merupakan sebuah simulasi. Dalam simulasi tidak ada lagi penceritaan kembali realitas. Simulasi menyingkirkan nostalgia akan pengalaman masa lampau. Yang ada dalam simulasi adalah penghadiran kisah baru. Hal ini dinamakan hiperrealitas karena melampaui batasan realitas.
Sejarah mengandung dalam dirinya “krisis representasi” karena sajian kisah naratif sejarah tidak lagi mempresentasikan kembali peristiwa masa lampau tetapi merupakan “dongeng” baru yang bercerita tentang pengalaman masa lampau. Dosa sejarah dalam bingkai teori simulasi ini adalah penipuan berkedok kebenaran yang ditudungi oleh kepentingan tertentu. Karena itu, mempercayai sejarah berarti sebuah kebodohan. Baudrillard sendiri mengatakan bahwa peristiwa bersejarah tidak pernah terjadi. Kisah sejarah sebenarnya hanya merupakan sebuah lelucon dan drama hasil kreativitas media massa. Ringkasnya, Baudrillard menyangkal adanya sejarah di era postmodern karena menurutnya penceritaan dan pencitraan sejarah lebih didominir oleh simulasi media dan otoritas yang berpengaruh.
Akan tetapi jika diterima bahwa sejarah adalah simulasi kisah masa lampau maka sebenarnya kita terjebak dalam penalaran kontradiktif. Teori simulasi bukanlah bentuk penjelasan terhadap sejarah karena dalam dirinya teori simulasi menegasikan sejarah. Simulasi menyingkirkan sejarah dengan berpendirian bahwa simulasi bukanlah rekaman kisah masa lampau sementara sejarah adalah rekaman kisah masa lampau. Teori simulasi melenyapkan sejarah karena teori ini menciptakan sebuah cerita baru atas realitas sementara sejarah adalah penceritaan kembali realitas. Dengan ini, menjadi sulit untuk memikirkan kesepadanan antara keduanya. Tidak ada simulasi sejarah: yang ada adalah atau sejarah atau simulasi.
Mengatakan tidak ada simulasi sejarah: yang ada adalah atau sejarah atau simulasi tidak berarti bahwa sejarah terbebas dari unsur simulatif. Sejarah dapat saja disimulasi. Kisah sejarah bisa saja dimanipulasi atau direkayasa. Akan tetapi sejarah itu bukanlah sebuah simulasi. Sejarah rentan terhadap simulasi tidak berarti sejarah adalah rentetan simulasi. Karena itu, hemat saya tidak setiap kisah sejarah merupakan hasil simulasi. Sejarah bukanlah dongeng baru atas nama masa lampau walaupun terbuka kemungkinan untuk itu. Oleh sebab itu anggapan bahwa mempercayai sejarah merupakan sebuah kebodohan adalah juga sebuah kebodohan. Mengatakan bahwa kisah sejarah tidak pernah terjadi dengan dugaan sejarah sebagai sebuah lelucon adalah sebuah lelucon. Sejarah adalah rekaman kisah yang pernah terjadi. Mempercayai rekaman ini memungkinkan adanya pembelajaran terhadap sejarah. Percaya pada sejarah memungkinkan kita dapat mengambil sikap untuk berguru padanya. Dengan itu sejarah menjadi master of life.
Soal adanya kesulitan pengabstaksian pengalaman aktual masa kini untuk dijadikan materi sejarah, sebenarnya merupakan konsekuensi dari adanya kisah simulatif sejarah itu sendiri. Artinya, kesulitan itu menjadi mungkin jika realitas, peristiwa dan pengalaman akan realitas disimulasi oleh karena kepentingan tertentu. Kita akan menghadapi kesulitan untuk mengetahui secara persis kisah sejarah dalam suatu dekade terakhir misalnya, ketika tegangan antara kisah tersebut dengan kepentingan masa kini segelintir kelompok masih ada. Dengan ini saya memahami alasan di balik ketidakpercayaan Baudrillard akan adanya perang teluk 1991. Perang teluk itu bukannya tidak ada, tetapi bahwa perang teluk itu telah disimulasi sedemikian rupa oleh media massa sehingga menampilkan realitas yang lain dari realitas medan pertempuran. Alasan serupa dapat dipakai untuk mencermati narasi sejarah G-30 S/PKI versi Orde Baru. Kisah pembunuhan para pahlawan revolusi tahun 1965 itu bukannya tidak ada tetapi telah disimulasi sedemikian rupa oleh pemerintahan ORBA guna menstabilkan posisi politisnya. Walaupun ini hanya sekedar contoh kasuistik, tetapi contoh ini menjelaskan kesulitan pengabstraksian pengalaman masa kini untuk dijadikan materi sejarah. Alasannya adalah karena pengabstraksian tersebut bisa jadi tidak relevan dengan kenyataan oleh adanya simulasi realitas dari otoritas tertentu yang merasa kepentingannya terganggu jika realitas lapangan ditampilkan apa adanya secara jujur.
info terkait :
sejarah simulasi

penggunaan simulasi


dalam simulasi sudah jelas bnyak yang bisa digunakan untuk mempraktekkan atau mengaplikasikan teknik simualsi tersebut.dan gambara diatas adalah simulasi fisika dasar, yang memuat contoh praktik fisika seperti Gaya Grafitasi, Gesekan, Lensa, Transformator dan lainya. Software bisa membantu Siswa SLTP dan SLTA untuk memahami ilmu fisika, karena software berupa animasi.
Integrated Statistical Simulation adalah sebuah software pengolahan data dan simulasi statistika yang dirancang secara khusus sesuai dengan kebutuhan praktikum sehingga dapat mempercepat pencapaian sasaran praktikum.
ISS memiliki kemampuan :
1. Pembangkitan bilangan random berdistribusi Poisson dan Normal
2. Interfacing dengan timbangan digital, digunakan untuk mengumpulkan data secara langsung, data yang berupa berat obyek tersebut secara otomatis tersimpan dalam file server.
3. Simulasi percobaan Binomial dan Hipergeometrik berupa animasi pengambilan sampel.
4. Pengolahan data Statistika Deskriptif berikut grafiknya
5. Pengolahan data Binomial dan Hipergeometrik
6. Pengolahan data Statistika Parametrik (Uji Hipotesis Parametrik)
7. Pengolahan data Statistika Nonparametrik
8. Pengolahan data Uji Kesesuaian Distribusi (Goodness of Fit test)
9. Pengolahan data Regresi dan Analisis Korelasi
untuk mengetahui beberapasoftware dapat dilihat link dibawah ini
hobby elektronik
software simulasi dan pcb
gunadarma software

contoh aplikasi statistika




Contoh beberapa penggunaan simulasi di bidang teknologi :
dalam kehidupan sehari-hari biasa dilihat Menghitung rekening ledeng/PAM/PDAM dengan tepat, tidak begitu saja mengalikan jumlah pemakaian air dengan suatu nilai rupiah tertentu karena diberlakukannya tarif yang progresif sesuai dengan jumlah pemakaian air, belum lagi ada biaya tetap, biaya administrasi dan biaya pelayanan air kotor.

dan dari beberapa mesia juga dapat dilihat adanya simulasi dalam bisnid yang digunakaan dalam bentuktabel. dan dalamberbagai bidang kehidupan sperti simulasi pemilu.

untuk mengetahui beberapa yang lain dapat dilihat:
PENERAPAN SIMULASI DALAM BISNIS
penerapan simulasi