Untuk Melengkapi Tugas Metodologi Penelitian
FGD (Focus Group Discussion)
“PRAY FOR INDONESIA”
Tema : Satu Rasa untuk Mentawai.
Anggota : Joni Irawan, Kadek Agus, Lucky Prasetya, dan Ibrahim Ali.
1. Latar Belakang
Negara Republik Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak di garis khatulistiwa dan diapit oleh dua samudra. Kondisi geografis ini membuat negara yang kaya akan sumber daya alam ini menjadi daerah yang rawan bencana seperti gempa, erupsi, curah hujan yang ekstrim, maupun tsunami. Seperti yang telah diketahui, pada tahun 2004, Indonesia khususnya provinsi Aceh, tertimpa tsunami yang merupakan tsunami terparah di jaman modern ini. Bencana alam ini memakan korban jiwa sekitar 225.000 orang dan meyebabkan kerugian materi yang mencapai triliunan rupiah. Hal yang serupa kembali terjadi pada Negara Indonesia beberapa waktu yang lalu. Kali ini, alam tidak bersahabat dan mulai menyerang kabupaten Mentawai provinsi Sumatera Barat.
Mengingat Negara Indonesia merupakan Negara yang sering dilanda bencana alam, sebaiknya dicari sebuah cara penyaluran bantuan yang tepat dan cepat dalam mengatasi dampak dari bencana ini. Banyak penyaluran bantuan yang terhambat karena kondisi transportasi yang tidak memadai. Bantuan-bantuan juga sudah mulai berdatangan baik dari penduduk Indoesia sendiri, maupun dari penduduk di Negara lain, akan tetapi bantuan-bantuan tersebut juga sulit untuk langsung di terima oleh korban bencana. Oleh karena itu kami TIM SARAP (Search, Rescue, and Penggalangan) Gabungan dari Regional Jakarta, Surabaya, Malang dan Bali ingin memberikan suatu kontribusi kepada korban bencana melalui forum diskusi ini.
2. Tujuan Kegiatan
Berdasarkan latar belakang tersebut maka tujuan dari forum diskusi ini adalah untuk mengetahui pendapat masyarakat mengenai cara atau metode untuk penyaruran bantuan di daerah bencana Mentawai, mengumpulkan informasi mengenai bantuan apa yang perlu di salurkan ke daerah bencana di daerah Mentawai, dan masalah pembatasan penerimaan sumbangan dari berbagai pihak.
3. Manfaat Kegiatan
Dengan adanya tujuan tersebut dapat diperoleh manfaat antara lain, sebagai masukan kepada Badan Penanggulangan Bencana, dan memberikan saran akan bantuan yang optimal berupa pangan, sandang dan obat-obatan bagi korban bencana.
4. Peserta Kegiatan
Peserta dari kegiatan Focus Group Discussion (FGD) ini adalah para donatur dari berbagai pelosok daerah di Indonesia, antara lain pengusaha, public figure, dan pemimpin perusahaan ternama di Indonesia.
5. Panitia Kegiatan
Panitia penyelenggara kegiatan Focus Group Discussion (FGD) ini terdiri dari 4 orang perwakilan tim SAR gabungan Indonesia :
a. Joni Irawan, Perwakilan TIM SARAP dari Malang, berperan sebagai Moderator yang memimpin diskusi pada kegiatan FGD ini.
b. Lucky Prasetya, Perwakilan TIM SARAP dari Surabaya, berperan sebagai Notulen yang mencatat informasi yang diperoleh dari peserta FGD.
c. Kadek Agus, Perwakilan TIM SARAP dari Bali, berperan sebagai Host Acara
d. Ibrahim Ali, Perwakilan TIM SARAP dari Jakarta, berperan sebagai dokumenter acara yang mendokumentasikan seluruh kegiatan FGD ini.
Waktu Pelaksanaan Kegiatan:
Waktu | Acara | Penanggung Jawab |
2 menit | Sesi Perkenalan | Kadek |
1. mengenalkan seluruh anggota FGD |
2. Menjelaskan gambaran umum pelaksanaan acara |
10 menit | Sesi Penarikan Informasi | Moderator = Joni Irawan |
1. Mengenai cara atau metode untuk penyarluran bantuan di daerah bencana Mentawai | Penarikan informasi dari peserta FGD. |
2. Mengumpulkan informasi mengenai bantuan apa yang perlu di salurkan ke daerah bencana di daerah Mentawai | Notulen = Lucky |
3. Masalah pembatasan penerimaan sumbangan dari berbagai pihak | Menulis hasil informasi yang didapat dari peserta. |
| Dokumentasi = Baim |
| Mengabadikan momen-momen yang terjadi selama FGD. |
8 menit | Sesi Penutup | Kadek |
1. Memanjatjkan Doa bagi para korban bencana |
2. Penggalangan dana bagi korban bencana |
Menurut hasil FGD yang dilakukan oleh tim SARAP:
1. Penyaluran bantuan sebaiknya di lakukan melalui helikopter atau dengan menggunakan perahu-perahu kecil yang dapat mengakses ke pedalaman-pedalaman Mentawai
2. Sebaiknya bantuan diberikan berupa makanan langsung jadi agar para korban langsung dapat memakannya tanpa memasak terlebih dahulu karena keberadaan air bersih di sana juga cukup sulit. Para korban yang kebanyakan juga membutuhkan bantuan berupa selimut, pembalut, dan obat-obatan tersier lainnya. Selain bantuan berupa barang butuh juga bantuan psikologis untuk menangani trauma bencana.
3. soal bantuan yang ditolak karena di anggap uang yang disumbangkan haram, sebaiknya pemerintah ikut andil dalam masalah tersebut karena hal ini sudah mencakup masalah penderitaan korban yang harus segera di beri bantuan. Menurut salah satu peserta FGD bantuan tersebut terima saja terlebih dahulu, dikarenakan bantuan untuk saudara-daudara kita disana juga masih kurang. Untuk masalah ini perlu kajian lebih lanjut lagi.
Terima kasih kepada seluruh peserta FGD dan bapak Sutikno yang telah ikut berpartisipasi dalam penggalangan dana untuk saudara kita di Mentawai, dana yang berhasil kami kumpulkan sebesar :
Rp 300.000.
Semoga Seluruh bantuan kita bisa berguna bagi saudara kita di daerah bencana. AMIIIN.
by best SARAP team
.